Articles

Types of Pain — #1 Wisdom Collection | by diontd_ | Nov, 2024

0
Please log in or register to do it.


Hi teman-teman semua, ini seri perdana Wisdom Collection. Really appreciate buat teman-teman yang mau membaca sampai habis 🙂

Mari kita tuangkan ide liar malam ini.

#DISCLAIMER
Aku bukan pakar. Segala tulisan dalam thread ini hanyalah opini yang bersifat subjektif, bukan fakta dan kebenaran yang bisa dijadikan landasan ilmiah. Jadi jangan serius-serius bgt ya kwkw

Pain yang mengalami pain

Malam ini udh lelah, brok. Tapi keinginan hati terus memerintah untuk terus wake up & kerjain sesuatu, tabrak sampai hari esok. Yaudah turutin aja deh, walau aku tahu, keputusan ini gak bijak-bijak amat wkwkwk. Dan rasa sakit kepala & ngantuk menyelimuti masa aktivitasku di malam hari. And i started to think that, “This kind of pain is stupid”. Yeaaa, maksudku tubuh udah capek & nguap-nguap minta istirahat, tapi aku gak menurutinya.. ketika ngerasain sakit (pain), ya ini rasa sakit yang stupid.

Aku mulai berpikir, “Iya juga ya..”. Rasa sakit/penderitaan itu ada tipenya. Ini hasil perenunganku malam ini.

1. Controlled Pain

Sesuai namanya, ini penderitaan yang bisa dikontrol. Penyebabnya adalah atas consent diri sendiri. Terjadi karena drive/dorongan kita sebagai manusia untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Umumnya membawa kerugian waktu & tenaga.
Contoh: capek-capek sekolah & kuliah untuk bisa dapat pekerjaan layak, memutuskan untuk begadang untuk ujian di hari esok, anterjemput pacar dari Bekasi-Merauke pun dijabanin demi ‘rasa sayang’, menahan cringe ( ke diri sendiri) dengan post konten di instagram supaya bisa jadi influencer, yaa masih banyak lagi.

Dan reward dari pain ini adalah tujuan kita bisa tercapai. Kalau masih gak tercapai… capek deh😫

2. Uncontrolled Pain

Yang ini unik. Pain ini penyebabnya bukan gara-gara lo, tapi karena semesta yang mengizinkan ini terjadi. Bagi banyak orang, menganggap ini semua atas seizin Tuhan. Pain ini betul-betul tidak diharapkan (unexpected). Pain ini juga umumnya nyelekit & bikin nyesek 😅

Jelas, lo gak bisa kontrol munculnya rasa sakit ini. Penyebab terjadinya juga kita gak tahu. Ini bentuk kerugiannya paling beragam (yaa karena di luar kontrol kita juga), kayak uang iyaaa… tenaga iya… waktu iya… kesehatan iya…
Lebih kayak ujian, tapi versi hidup sehari-hari.

Contoh: tiba-tiba pandemi Covid-19, kena penyakit genetik, ban tiba-tiba bocor karena ada paku disebar di jalan, tiba-tiba ada maling bawa kabur motor lo (padahal udah lakuin tindakan preventif), rumah tetangga kebakaran nyamber ke rumah kita juga, ditipu klien, dan lo lanjutin sendiri aja deh wkwkwk

Reward dari pain ini seperti pisau bermata dua, entah lo dapet sesuatu yang BESAR & NGAGETIN banget atau sebaliknya lo akan jatuh sejatuh-jatuhnya ke TITIK TERENDAH.. tergantung respons lo terhadap kondisinya gimana, apakah cmn ngeluh ngang ngeng ngong atau embrace it bravely.

Asli, kalau lulus dari ‘ujian’ pain ini, seringkali membawa lo ke jenjang/level yang berikutnya, tanpa lo sadari.

Ya contohnya banyak banget yaa, dari pandemi aja muncul banyak banget orang biasa yang jadi influencer, orang miskin jadi orang kaya, bisnis online subur makmur.. tapi sebaliknya juga terjadi: gerai offline pada tutup, banyak kena PHK, dll.

Makanya kalo dapet pain jenis ini, harus arahkan pandangan pake kacamata kuda & orientasinya “lulus” dari ujian. Dah, reward pasti menanti kita di depan. Semangat guys! hahaha

Ya sesuai yaa, unexpected pain -> unexpected reward.. hehe 😄

3. Stupid Pain
Untuk kedua poin sebelum ini tentu cukup intuitif ya.. tapi yang ini cukup aneh & baru buat aku wkwkwk. Ya, namanya stupid pain. Nama yang jelek, sejelek penyebabnya.

Pain yang sebetulnya lo gak harus alamin, tapi gara-gara ignorance/kelalaian/kebebalan jadinya lo harus ngalamin yg satu ini.
Penderitaannya cukup variatif ya, ada yang b aja — sakit banget jg ada wkkwwk tergandung seberapa besar stake yg lo ambil.

Banyak orang yang mengira pain ini masuk dalam Uncontrolled Pain & nyalahin ‘takdir’ padahal salah sendiri, bambang.

Apa tujuan dari pain ini? Niatnya sih ngasih rasa nyaman ke diri pribadi (instant gratification) & kompromi gitu la.

Contoh: tiba-tiba lagi musim UTS kena sakit usus buntu (nyalahinnya Tuhan) padahal tiap hari makan mi goreng seleraku, yeu; motor kemalingan tapi disuru emak gembok motor ga dilakuin; sakit kepala bangun kesiangan demi nonton anime sampe subuh; ngutang sana sini demi menuhin gaya hidup, padahal penghasilan gak seberapa.. AND MANY MORE!!!

Apa reward dari pain ini? Bermanfaat membuat ANDA MENYESAL WKWKWKWK & paling-paling dapat pelajarannya aja sih hahaahahah (itu pun kalo kapok ya)

Picture from @emilyannerosen (Instagram)

Ya, life is hard, full of pain. But please choose your hard (pain) wisely.

Kalau kamu sekarang lagi ngalamin pain tipe 1, selamat berjuang my comrades! Kejarlah tujuan & impianmu. Seek more of this productive pain.

Kalau kamu sekarang lagi ngalamin pain tipe 2, kamu hebat & tetap semangat ya! Bukan kebetulan kamu ‘dititipkan’ pain ini, i belive those kind of pain would expand your capacity. Oya, jangan mengandalkan kekuatanmu sendiri yaaa, andalkanlah Tuhan senantiasa 😃
“What doesn’t kill you, make you stronger.” -Mamang Nietzsche

Kalau kamu sekarang lagi ngalamin pain tipe 3, bertobatlah saudara saudaraku! haahaha (lagi ngomong ke diri sendiri :p)

*ANNOUNCEMENT*
Topik ini nanti akan ada korelasinya dengan ide seputar “Gain vs Pain Formula”, semoga aku masih sempat nulis di hari-hari berikutnya. Jadi jangan lupa dikuasai materinya ya anak-anak hahaah.. gadenk!

Sekian~



Source link

10 Essential Steps to Finding the Right Virtual Assistant Agency for Your Business | by Beyond Business VA | Nov, 2024
Why Isn’t Africa Building the Next TikTok? What’s Holding Us Back? | by Nnachi | Nov, 2024
Ads by AdZippy

Your email address will not be published. Required fields are marked *