Tangisan yang membuktikan kehadirannya di dunia untuk pertama kali
Hembusan napas pertamanya yang menjadi anugerah manis titipan dari Tuhan untuk wanita yang mengandung 9 bulan
Ciptaan yang dulunya sebesar biji kacang dan kini dapat digenggam
Lima jari kecil yang dahulu menutup kini berkutat di atas barisan huruf
Tumbuh
Berkembang
Ibu bilang “Buktikan sesuatu yang telah ada di dalam dirimu.”
Sesuatu yang selama ini sembunyi dan berdebu, mulai terlihat usang saking lamanya tidak dipegang. Ia ragu apakah benda itu masih dapat digunakan? Diperbaiki? Atau sebaiknya ia tinggalkan saja? Jujur saja setiap ingin memulai rasanya ragu.
Apakah kerangkanya akan lepas di tengah jalan lagi? Apa kali ini akan kehilangan beberapa bautnya lagi? Apakah bunyinya akan berderit lagi?
Pukul tiga pagi, sebuah detakan membangunkannya. Bayangan diri yang selama ini sudah muak menyadarkannya, berkata “Bahkan sebuah titik dapat menjadi lukisan indah. Letakkan satu di kertas putihmu yang sekarang sudah kelabu.”
Sebuah titik pertama, hari ini.